Bekam atau hijamah adalah teknik pengobatan dengan
jalan membuang darah kotor (racun yang berbahaya) dari dalam tubuh melalui
permukaan kulit.Perkataan Al Hijamah berasal dari istilah bahasa arab : Hijama (حجامة)
yang berarti pelepasan darah kotor. Sedangkan dalam bahasa Inggris
disebut dengan cupping, dan dalam bahasa melayu dikenal dengan
istilah Bekam. Di Indonesia [1] dikenal
pula dengan istilah kop atau cantuk.[2].
Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa Salam telah besabda :
الشِّفَاءُ فِيْ ثَلاَثَةٍ: شَرْبَةِ عَسَلٍ وَشَرْطَةِ مِحْجَمٍ وَكَيَّةِ
نَارٍ وَإِنِّيْ أَنْهَى أُمَّتِيْ عَنْ الْكَيِّ
“Kesembuhan
itu berada pada tiga hal, yaitu minum madu, sayatan pisau bekam dan sundutan
dengan api (kay). Sesungguhnya aku melarang ummatku (berobat) dengan kay.” (HR Bukhari)
Dalam hadits
yang lain Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda :
إِنَّ أَمْثَلَ مَا تَدَاوَيْتُمْ بِهِ الْحِجَامَةُ وَالْفَصْدُ
“Sesungguhnya
cara pengobatan yang paling ideal bagi kalian adalah alhijamah (bekam) dan
fashdu (venesection).” (HR Bukhari – Muslim)
Persiapan Bekam
Tidak ada persiapan khusus dalam melakukan bekam. Perbedaan
pendapat kalangan ahli bekam, beberapa ahli menganjurkan agar berpuasa terlebih dahulu, ahli bekam
yang lain menyarankan makan terkebih dahulu 2 jam sebelum dilakukan bekam untuk
menghindari pingsan.
Adapun langkah persiapannya sebagai berikut :
- Lakukan pemeriksaan umum, meliputi : tekanan darah, nadi, temperatur tubuh, pernafasan, lidah iris (iridology), telapak tangan (palmistry) dan lain-lain. Yang terpenting adalah bisa mengetahui penyakitnya, boleh dengan cara diagnosis medis maupun secara tradisional atau gabungan keduanya. Pasien dengan kondisi fisik yang sangat lemah sebaiknya ditunda untuk dilakukan bekam.
- Cari dan Diagnosa penyakitnya, Jika diperlukan lakukan pemeriksaan laboratorium, rekam jantung/EKG, CT-Scan, dan lain-lain untuk memudahkan diganosa penyakit.
- Tentukan Titik bekamnya, Dalam menentukan titik bekam terdapat beberapa versi (madzhab) ada yang berdasarkan titik nabawi saja, berdasarkan lokasi keluhan, berdasarkan titik akupuntur dan ada yang mendasarkan pada anatomi dan patofisiologi organ yang bermasalah. Sampai sekarang belum ditemukan kata sepakat diantara beberapa madzhab tersebut, penulis sendiri bermadzhab pada titik bekam yang didasarkan pada titik nabawi dan anatomi dan patofisiologi organ yang bermasalah.
- Persiapkan Bahan dan Alatnya
Yaitu : Alat yang digunakan adalah :
kop/gelas bekam dan handpump (pompa), pisau bedah, bisturi, skapel, klem, kain
duk, sarung tangan, masker wajah,mangkok/cawan, nampan, tempat sampah, meja,
kursi dan bed periksa. Jika memungkinkan diusahakan memiliki tabung oksigen
untuk mengantisipasi apabila terjadi pingsan.
Bahan yang digunakan adalah : kassa steril, iodine,desinfektan, larutan H2O2, minyak zaitun dan minyak habbatussauda’.
Untuk mensterilkan alat-alat yang digunakan tersebut
maka setelah dicuci dan dibersihkan lalu dimasukkan kedalam sterilisator. Yang
umum digunakan adalah dengan teknologi pemanasan dan ozone.
Pisau bedah, sarung tangan, masker wajah hanya boleh
digunakan sekali pakai, setelah selesai satu pasien maka langsung dibuang.
Ruangan harus bersih, cukup penerangan, cukup
ventilasi dan aliran udara serta tidak pengap. Dilarang menggunakan kipas angin
di ruangan pada saat dilakukan bekam. Jangan melakukan bekam di tempat terbuka,
tempat yang berdebu atau persis dibawah blower AC.
Tidak boleh menggunakan jarum, silet, gelas
minum/bekas botol, tanduk, tissue dan kain lap untuk melakukan bekam. Walaupun
tampak bersih namun peralatan tersebut bukan merupakan peralatan standar medis
untuk suatu tindakan bedah minor seperti bekam.
Disarankan setiap pasien memiliki kop bekam sendiri.
Bagi penderita HIV-AIDS (ODHA), hepatitis (sakit kuning), pecandu narkoba dan
penyakit menular lainnya wajib memiliki peralatan bekam sendiri dan tidak boleh
digunakan pasien lain walaupun sudah disterilkan.
Semoga Bermamfaat.
No comments:
Post a Comment